Yogyakarta, Tim Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berhasil menjadi 5 grand finalis best paper dalam event PESTAGAMA (Pekan Sains Fakultas MIPA Gadjah Mada). Tim tersebut terdiri dari 3 orang mahasiswa dengan ketua tim Muhammad Abdurahman Rois (Matematika). Paper mereka yang berjudul “Solusi Pertumbuhan Tanaman Untuk Menghadapi Cuaca Ekstrem dengan Konsep The Power Of MQMC (Music Of Qur’an And Music Of Classic)” berhasil lolos seleksi abstrak dan seleksi full paper mengalahkan ratusan paper lainnya sehingga masuk sebagai finalis kategori Pertanian. Peserta yang dinyatakan sebagai finalis mempresentasikan karyanya dalam grand final di FMIPA UGM pada 11-13November 2016.
Dalam kegiatan grand final dipilih 5 peserta best paper. Lima peserta dengan predikat best paper berhak mempresentasikan papernya dalam seminar PESTAGAMA 2016 “Optimalisasi Energi Bersih Wujudkan Indonesia Gemilang”. Tim Mahasiswa UIN Walisongo berhasil masuk sebagai 5 peserta best paper. Setelah peserta mempresentasikan papernya di seminar, kemudian dinilai untuk mendapatkan penghargaan best presentation sebagai pemenang utama dari acara PESTAGAMA 2016.
Paper mereka menggagas penelitian yang mengintegrasikan ilmu Sains dan agama. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman yang ada di lingkungan sekitar dalam cuaca yang tidak menentu. Ada berbagai cara untuk merangsang dalam memaksimalkan pertumbuhan dan kualitas tanaman.”Musik al-Qur’an digunakan sebagai salah satu cara untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Musik al-Qur’an digunakan sebagai sensor yang merangsang dalam memaksimalkan pertumbuhan dan kualitas tanaman.” ucap ketua perwakilan UIN Walisongo Muhammad Abdurrahman Rois. Menurut Rois, musik yang mempunyai frekuensi menyejukan dan mendamaikan hati pikiran manusia bisa diterapkan di tumbuhan. “Musik yang optimal bagi pertumbuhan dan kualitas tanaman adalah yang memiliki frekuensi yang rendah yang mendamaikan”.
Paper tim mahasiswa UIN Walisongo yang mengintegrasikan ilmu sains dan agama memberikan warna dalam kompetisi PESTAGAMA 2016. Karya mereka membuktikan bahwa ayat-ayat Al Qur’an tidak hanya berpengaruh pada manusia tetapi juga pada tumbuhan.